Lead / Teras Berita
Pemerintah Kota Tangerang kembali memperkuat komitmennya dalam menerapkan Kurikulum Merdeka di seluruh satuan pendidikan. Dalam beberapa bulan terakhir, berbagai langkah telah diambil, termasuk pelatihan bagi guru dan kepala sekolah, serta pengembangan program pendukung. Hal ini menjadi perhatian publik karena menunjukkan upaya serius dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak di kota tersebut.
Subjudul 1 — Kronologi Lengkap
Penerapan Kurikulum Merdeka di Kota Tangerang dimulai dari jenjang PAUD hingga SMP. Pada tahun 2021, Kota Tangerang menjadi salah satu kota yang dipilih sebagai sekolah penggerak. Langkah ini dilanjutkan dengan berbagai program pendukung seperti english day, sekolah penyelenggara inklusi, dan sekolah swasta gratis.
Pada akhir 2023, Pemkot Tangerang melalui Dinas Pendidikan (Disdik) mengadakan workshop untuk Kepala Sekolah dan Guru TK se-Kota Tangerang. Workshop yang berlangsung pada 8-9 Desember 2023, bertujuan untuk mempersiapkan penerapan Kurikulum Merdeka secara penuh pada 2024. Materi yang disampaikan mencakup literasi numerasi, pembelajaran terdeferensiasi, serta metode pembelajaran yang menyenangkan.
Kepala Disdik Kota Tangerang, Jamaluddin, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan agar guru dan kepala sekolah lebih memahami kurikulum baru. “Workshop ini diisi dengan pembelajaran literasi numerasi yang dikuatkan dengan teori serta praktek langsung oleh narasumber yang berkompeten,” ujarnya.
Subjudul 2 — Mengapa Menjadi Viral?
Isu penerapan Kurikulum Merdeka di Kota Tangerang viral karena menjadi bagian dari rencana besar pemerintah pusat untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Keberhasilan penerapan di tingkat PAUD, SD, dan SMP juga menarik perhatian masyarakat, terutama para orang tua dan guru.
Selain itu, adanya program unggulan seperti sekolah swasta gratis dan english day memberikan gambaran bahwa pemerintah daerah berkomitmen mendukung akses pendidikan yang merata dan berkualitas. Hal ini menjadi bukti nyata dari kebijakan yang progresif dan inovatif.
Subjudul 3 — Respons & Dampak
Respons dari masyarakat umumnya positif. Banyak orang tua merasa lega karena pendidikan anak-anak kini lebih fleksibel dan sesuai dengan perkembangan zaman. Guru-guru juga menyambut baik, karena kurikulum baru memungkinkan mereka lebih kreatif dalam mengajar.
Sekda Kota Tangerang, Herman Suwarman, menyatakan bahwa pihaknya akan terus bergerak bersama dengan kreativitas dan inovasi untuk memajukan pendidikan. “Kami akan terus berikhtiar dan berjuang dengan kreativitas dan inovasi untuk memajukan Indonesia yang dimulai dari Kota Tangerang,” katanya.
Dampak sosialnya pun terasa, seperti peningkatan partisipasi siswa dalam pembelajaran dan lingkungan belajar yang lebih menyenangkan.
Subjudul 4 — Fakta Tambahan / Klarifikasi
Hingga saat ini, Kurikulum Merdeka telah diterapkan di 100% satuan pendidikan di Kota Tangerang. Ini termasuk SD, SMP, dan PAUD. Program pendukung seperti school branding dan inclusive education juga telah dijalankan.
Selain itu, ada 73 SD dan 73 SMP swasta yang biaya operasionalnya ditanggung pemerintah daerah. Hal ini membuktikan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada sekolah negeri, tetapi juga memastikan semua anak bisa bersekolah tanpa terkecuali.
Penutup — Kesimpulan & Perkembangan Selanjutnya
Pemerintah Kota Tangerang terus berupaya mewujudkan penerapan Kurikulum Merdeka secara penuh. Dengan berbagai program pendukung dan pelatihan bagi guru, kualitas pendidikan semakin meningkat. Masyarakat tentu menantikan bagaimana dampak jangka panjang dari kebijakan ini terhadap generasi muda.
