Detik-detik Erik Andesra Temukan Jasad Ibu Korban Banjir di Sumatera Barat

AA1RSb2O

Kisah Haru Erik Andesra yang Mencari Ibu dalam Bencana Banjir Bandang

Erik Andesra duduk dengan wajah murung di area pemakaman di Jorong Subarang Aia, Nagari Salareh Aia Timur, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada Kamis (4/12/2025) siang. Matanya terlihat berkaca-kaca saat ia menatap sebuah makam yang baru saja dibangun, berada tepat di tengah makam-makam lainnya. Itulah pusara sang ibunda, Ernita, yang meninggal dunia akibat banjir bandang yang terjadi di wilayah tersebut pada Kamis (27/11/2025) sore.

Tragedi yang menimpa Erik Andesra adalah kisah pilu yang menguras air mata. Saat itu, ia langsung bergegas ke rumah ibunya setelah mendengar kabar tentang banjir bandang yang melanda daerah tersebut. Ketika tiba di persimpangan jalan menuju rumah sang ibu, ia disergap pemandangan yang membuat lututnya lemas. Air berlumpur menggenangi wilayah itu, sementara bongkahan batu besar memenuhi aliran sungai. Rumah yang selama ini menjadi tempat tinggal ibunya telah hanyut, hanya menyisakan puing-puing kenangan.

Badannya kala itu tiba-tiba lemas dan masih berharap sang ibu selamat. Erik langsung berupaya mencari tahu informasi soal keberadaan ibunya yang dinyatakan hilang saat bencana itu terjadi. Ia mencoba menembus lumpur yang dalam untuk mencari tahu keberadaan ibunya.

“Ketika ada mayat yang ditemukan saya langsung cek apakah itu Ibu saya atau bukan, kurang lebih ada enam kantong mayat yang saya periksa namun masih belum ditemukan,” katanya.

Hari demi hari, Erik menyisir puing rumah yang telah berubah menjadi timbunan lumpur dan kayu. Namun pencarian dengan tangan kosong tidak membuahkan hasil. Erik memiliki firasat kalau ibunya itu masih ditertimbun di bekas rumahnya yang telah hanyut. Bantuan alat berat juga tak kunjung datang. Situasi itu membuatnya terpaksa menyewa alat berat dengan biaya pribadi.

“Kami sekeluarga iuran mengumpulkan uang untuk membayar alat berat supaya proses pencarian lebih cepat,” ucapnya.

Proses penggalian pakai alat berat dimulai dari Sabtu (29/11/2025) malam, namun karena kondisi cuaca yang buruk maka dilanjutkan esok harinya. Beberapa waktu kemudian, pencarian yang melelahkan itu menemukan titik akhir. Jasad sang ibu ditemukan pada Minggu (30/11/2025) berhasil dikeluarkan dalam keadaan utuh tanpa ada kekurangan anggota tubuh akibat bencana itu.

Ernita ditemukan dalam keadaan masih mengenakan mukena. “Mama meninggal dalam keadaan salat yang mana mukenanya telah dipenuhi lumpur,” ucapnya.

Mayat Ernita langsung dibawa ke musala yang terletak sekitar satu kilometer dari lokasi pencarian untuk langsung dimakamkan di pemakaman keluarga. Peristiwa itu tak hanya menewaskan Ernita tapi juga beberapa kerabat Erik lainnya.

“Kadang saya merasa ini semua mimpi kaget tiba-tiba semuanya hancur, kenangan bersama Ibu masih sering terlintas jelas sampai saat ini,” ucapnya.

Erik masih mengingat terus pesan ibunya untuk menjaga salat serta berbuat baik pada sesama. “Mama orangnya baik tidak pernah membeda-bedakan anaknya dan saya berdoa mama dan kerabat lainnya yang menjadi korban bencana ditempatkan terbaik disisiNya,” tutup Erik.

Pos terkait