Penyebab Nyeri Lutut pada Pesepeda
Nyeri lutut sering menjadi keluhan yang dialami oleh pesepeda, baik pemula maupun berpengalaman. Meskipun bersepeda dianggap sebagai olahraga dengan dampak rendah, gerakan kayuhan yang berulang dapat memicu masalah pada sendi jika otot penopang tidak bekerja secara optimal. Menurut pelatih bersepeda bersertifikat USAC dan Rapha Women’s Ambassador, Tara Parsons, nyeri lutut merupakan keluhan yang cukup umum dalam komunitas pesepeda. Sebuah studi terhadap 116 pesepeda profesional menunjukkan bahwa 23 persen di antaranya mengalami nyeri lutut—angka yang kemungkinan lebih tinggi pada pesepeda amatir.
Mengapa Pesepeda Rentan Mengalami Nyeri Lutut?
Lutut merupakan engsel antara pinggul dan pergelangan kaki. Saat bersepeda, sendi ini menekuk dan melurus hingga puluhan ribu repetisi dalam satu sesi. “Ketika jangkauan gerak kurang ideal lima persen saja, masalah kecil dapat berkembang menjadi gangguan besar,” jelas Dane DeLozier, Direktur Laboratorium Biomekanik dan pendiri Revo Physiotherapy, Colorado.
Gaya hidup sedentari—banyak duduk dan minim aktivitas inti—juga memperlemah otot-otot penting seperti glute, pinggul, dan core. Saat otot penopang melemah, otot yang dominan saat bersepeda seperti quadriceps cenderung bekerja berlebihan. Pola kompensasi ini menyebabkan pergerakan lutut tidak optimal, memicu nyeri, iritasi, hingga peradangan.
Masalah fitting sepeda dan posisi sadel yang tidak tepat pun menambah tekanan pada lutut, terutama area tendon patela dan iliotibial band (IT band). Bila nyeri berlangsung terus-menerus, penting untuk berkonsultasi dengan fisioterapis untuk menelusuri sumber masalah.
Pentingnya Penguatan Otot Penopang Lutut
Latihan penguatan di luar sepeda membantu menstabilkan sendi lutut serta meningkatkan efisiensi kayuhan. Parsons menekankan, rutinitas mingguan sebaiknya mencakup:
- Latihan aktivasi otot
- Penguatan glute, pinggul, dan inti
- Mobilisasi jaringan lunak (misalnya foam rolling)
Berikut rangkaian latihan penguatan lutut yang direkomendasikan. Lakukan 2–3 set per latihan, dua kali seminggu. Siapkan resistance band, Bosu trainer, dan beban sedang.
Latihan Penguatan Lutut untuk Pesepeda
-
Clamshell (Kulit Kerang)
Lingkarkan resistance band tepat di atas lutut. Berbaring miring dengan lutut ditekuk dan tumit bertemu. Angkat lutut atas setinggi yang memungkinkan tanpa memutar pinggul. Turunkan secara terkontrol.
Repetisi: 15 kali per sisi. -
Glute Bridge
Berbaring telentang dengan band di atas lutut. Tekan tumit dan angkat pinggul hingga tubuh membentuk garis lurus dari bahu ke lutut. Jaga lutut tetap sejajar.
Repetisi: 10–15 kali. -
Reverse Lunge di Atas Bosu
Berdiri di atas Bosu. Langkahkan satu kaki ke belakang dan turunkan tubuh ke posisi lunge. Dorong tumit depan untuk kembali ke posisi awal.
Repetisi: 10 kali per kaki. -
Lateral Band Walk
Lingkarkan band di pergelangan kaki. Turunkan tubuh ke mini squat dan berjalan menyamping sejauh 15 langkah. Ulangi ke arah sebaliknya.
Repetisi: 15 langkah kiri–kanan. -
Single-Leg Deadlift
Berdiri dengan beban di satu tangan. Bertumpu pada satu kaki, condongkan tubuh ke depan sambil meluruskan kaki belakang. Kembali berdiri tegak.
Repetisi: 10–15 kali per sisi. -
Donkey Kick (Tendangan Keledai)
Posisi merangkak. Angkat kaki ke atas dengan lutut tetap ditekuk hingga telapak kaki ‘menghadap’ langit. Turunkan perlahan.
Repetisi: 15 kali per sisi. -
Bird-Dog (Anjing Burung)
Posisi merangkak. Rentangkan tangan kanan dan kaki kiri lurus sejajar lantai. Jaga punggung tetap stabil. Berganti sisi.
Durasi: 90 detik bergantian.
Melakukan latihan penguatan secara rutin dapat mengurangi risiko nyeri lutut, meningkatkan performa kayuhan, dan menjaga tubuh tetap seimbang di atas sepeda. Penguatan glute dan pinggul menjadi kunci stabilitas lutut dalam jangka panjang. Jika keluhan berlanjut meski sudah melakukan penguatan, segera konsultasikan dengan ahli fisioterapi untuk evaluasi lebih mendalam.



