Kesaksian Ria Ricis soal Banjir Sumatra, Janda Teuku Ryan Kritik

AA1RRf3D

Kondisi Darurat di Sumatra

Youtuber Ria Ricis baru saja kembali ke Jakarta setelah mengunjungi daerah yang terkena bencana banjir dan longsor di Sumatra. Ia bersama tim dari Dompet Dhuafa berangkat untuk menyalurkan bantuan kepada para korban bencana tersebut.

Saat berbicara kepada awak media, Ria Ricis menjelaskan situasi yang sangat memprihatinkan di lokasi bencana. Menurutnya, meskipun beberapa wilayah mulai surut, banyak daerah lain masih dalam kondisi kritis. Banyak warga kehilangan tempat tinggal dan kebutuhan dasar seperti makanan serta pakaian bersih masih minim.

“Kondisinya masih sangat kritis,” ujar Ria Ricis. “Banyak rumah yang hanyut dan keluarga yang hilang.”

Tantangan dalam Penyaluran Bantuan

Perjalanan Ria Ricis dan tim untuk mencapai lokasi bencana tidak mudah. Jalur darat yang rusak parah menjadi rintangan besar dalam penyaluran bantuan. Jalan-jalan yang berlumpur dan terputus total membuat gerak tim relawan terhambat.

“Bahkan listrik dan air bersih belum ada di beberapa daerah,” tambahnya. “Bantuan yang diberikan masih sangat minim.”

Waktu Terbatas di Lokasi Bencana

Meski memiliki jadwal yang padat, Ria Ricis memutuskan untuk mengambil cuti mendadak demi misi kemanusiaan ini. Ia hanya sempat menghabiskan waktu satu hari di lokasi bencana di wilayah Padang karena keterbatasan waktu.

“Kemarin kita hanya satu hari, karena ada beberapa jadwal yang belum bisa digeser,” ujarnya. “Aku pakai libur kerja sehari untuk mengunjungi saudara-saudara kita.”

Rumah Masa Kecil Teuku Ryan Terdampak

Banjir dan longsor yang terjadi di Sumatra juga memengaruhi kehidupan Teuku Ryan. Rumah masa kecilnya di Aceh, salah satu daerah terdampak bencana, ikut luluh lantak akibat banjir. Bangunan itu dipenuhi lumpur tebal hingga barang-barang rusak dan tidak bisa diselamatkan.

“Kondisi rumah saat ini acak-acakan,” kata Teuku Ryan. “Semua barang sepertinya sudah tidak bisa diselamatkan, termasuk TV, meja belajar, dan sofa.”

Keluarga Sempat Hilang Kontak

Dampak banjir yang melanda kampung halamannya juga menyebabkan komunikasi terhambat. Teuku Ryan mengungkap kekhawatirannya saat tak bisa menghubungi keluarganya selama hampir satu minggu.

“Jam 11 siang langsung hilang kontak semuanya, sampai seminggu,” ujarnya. “Selasa kemarin mereka baru ada kabar-kabaran.”

Ia bersyukur karena orangtuanya sedang tidak berada di Aceh saat bencana terjadi. Namun, sebagai warga asli Aceh, ia tetap mengharapkan penanganan yang baik untuk para korban.

Ajakan untuk Berdonasi

Teuku Ryan melalui unggahan Instagram @teukuryantr membagikan kondisi terkini banjir di Aceh dan daerah lain di Sumatera. Meskipun banjir telah menghancurkan masa kecilnya, ia tetap legawa dan berharap dermawan dapat memberikan bantuan kepada korban-korban yang ada.

“Walaupun keadaan banjir mulai surut, akses masih terputus sehingga sulit untuk dijangkau,” tulisnya. “Kebutuhan pokok juga semakin susah didapatkan dan mereka butuh bantuan, khususnya makanan siap saji, air bersih, kit kebersihan, layanan kesehatan, sampai perlengkapan evakuasi.”

“Kamu bisa donasi berapa pun, karena sekecil apa pun bantuanmu tetap berarti untuk mereka yang sedang kesusahan.”

Pos terkait