Polban Aktif dalam Peningkatan Kompetensi Dosen dan Tenaga Pendidik
Politeknik Negeri Bandung (Polban) terus berperan aktif dalam meningkatkan kompetensi dosen dan tenaga pendidik perguruan tinggi vokasi di Indonesia. Program Sertifikasi Kompetensi (Serkom) Perancangan Mesin Berbasis CAD menjadi salah satu inisiatif yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan industri.
Pengalaman Panjang dalam Teknologi CAD
Pic Serkom Skema Perancangan Mesin Berbasis CAD Polban, Angki Rachmat, menjelaskan bahwa program sertifikasi kompetensi di Polban sudah berjalan cukup lama. Namun, khusus untuk skema perancangan berbasis CAD menggunakan SolidWorks CSWA, baru dapat diselenggarakan tahun ini.
“Serkom di Polban sudah lama kami miliki. Tetapi untuk perancangan berbasis CAD dengan SolidWorks CSWA ini baru tahun ini bisa dilaksanakan. Sebelumnya belum diterima, dan tahun ini langsung dua skema,” ujar Angki saat ditemui di Polban.
Meski secara skema sertifikasi baru berjalan tahun ini, Angki menegaskan bahwa pengalaman Polban di bidang teknologi CAD telah dimulai sejak awal tahun 2000-an. Bahkan, Polban pernah menjalin kerja sama dengan perusahaan teknologi CAD asal Swiss dan menggunakan CATIA V5, teknologi yang juga dipakai industri dirgantara.
“Pengalaman kami di teknologi CAD itu sudah lama. Dulu kami menggunakan CATIA, kerja sama dengan Swiss. Sekarang perkembangan teknologi mendorong kami mengikuti kebutuhan industri, khususnya pada penggunaan SolidWorks yang banyak dipakai di industri menengah,” jelasnya.
Keistimewaan Sertifikat Global
Serkom ini memiliki keistimewaan karena sertifikat yang dihasilkan berskala global. Hal itu karena pelaksana sertifikasi wajib memiliki mitra internasional. Pada periode ini, Serkom Polban diikuti 24 peserta dalam satu batch dari kuota 25 orang. Secara keseluruhan, terdapat sekitar 110 peserta yang dibagi ke dalam empat batch selama empat minggu. Peserta berasal dari berbagai daerah, mulai dari Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, hingga Nusa Tenggara.
Tingginya antusiasme peserta, menurut Angki, menunjukkan kesadaran dosen dan tenaga kependidikan vokasi akan pentingnya peningkatan kompetensi. Hal ini sejalan dengan visi pendidikan politeknik yang sejak awal dirancang untuk mencetak lulusan siap kerja.
“Kalau mahasiswanya ingin punya sertifikat global, maka dosen dan tenaga kependidikannya juga harus lebih dulu kompeten. Dengan begitu bisa menghasilkan lulusan yang cepat kerja, sukses, dan bermanfaat,” ujarnya.
Pelaksanaan Sertifikasi yang Intensif
Dalam pelaksanaannya, Serkom dilaksanakan secara intensif selama seharian penuh dengan total 13 jam pelajaran. Jumlah peserta di setiap kelas dibatasi agar pendampingan lebih optimal.
“Di kelas maksimal enam orang. Ada pengajar utama, ada yang mendemonstrasikan, dan ada pendamping. Jadi kalau peserta mengalami kesulitan, langsung dibantu dan penguasaan materinya benar-benar terjaga,” jelas Angki.
Pengalaman Peserta yang Berharga
Peserta Serkom berasal dari Politeknik Negeri Lhokseumawe, Aceh, yakni Jagodang Harahap mengatakan, Polban tidak hanya memberi materi sertifikasi, tetapi juga memberikan pengalaman berharga dalam metode pengajaran.
“Bukan hanya soal lulus sertifikasinya, saya juga melihat bagaimana dosen-dosen Polban mengajar. Cara penyampaiannya sangat mudah dipahami peserta,” ujar Jagodang.
Menurut Jagodang, pengalaman tersebut menjadi nilai tambah yang ingin ia terapkan sepulang dari Bandung.
“Itu yang ingin saya terapkan juga nanti di kampus kami, bagaimana menyampaikan materi supaya lebih sederhana dan mudah dimengerti mahasiswa,” ucapnya.
Sementara itu, peserta Serkom asal Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Politani Pangkep), Sulawesi Selatan, Siti Muriyani, mengaku mendapatkan banyak pengalaman baru selama mengikuti sertifikasi di Polban. Menurutnya, pembelajaran yang diterapkan di Polban memberi kesempatan bagi peserta untuk mengenal perangkat lunak perancangan mesin yang sebelumnya belum digunakan di kampusnya.
“Di sini saya mendapatkan hal baru, terutama mempelajari software perancangan mesin yang bisa diaplikasikan dalam mata kuliah gambar teknik,” ujar Siti.
Ia berharap ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama mengikuti Serkom di Polban dapat diterapkan di kampus asalnya, serta turut meningkatkan kualitas pembelajaran praktik bagi mahasiswa.
